HERALDSULBAR.COM — Pencarian korban longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kini memasuki hari ketiga. Pada Kamis, 23 Januari 2025, Tim SAR gabungan kembali berhasil menemukan satu jenazah, sehingga jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 22 orang.
Korban yang baru ditemukan adalah Diyatno (41), warga Desa Gumelem, Kecamatan Petungkriyono. Jenazahnya ditemukan sekitar pukul 12.05 WIB di kedalaman dua meter, berjarak sekitar 200 meter dari rumah sekretaris desa (sekdes) Kasimpar, salah satu dari empat titik utama pencarian.
“Ya, sekitar 200 meter lebih dari rumahnya Pak Carik (sekdes),” ujar Darmanto, keponakan korban yang turut membantu pencarian.
Darmanto menjelaskan bahwa meskipun jenazah pamannya telah tertimbun selama tiga hari, ia masih dapat mengenali jasad tersebut melalui ciri fisik dan pakaian yang dikenakan.
“Dari ciri-ciri fisik, terutama kaki yang bengkok, dan pakaian batik yang dipakai, saya yakin itu paman saya,” ungkap Darmanto.
Menurut penuturan Darmanto, Diyatno menjadi salah satu korban longsor saat berteduh di rumah sekdes sepulang dari menghadiri acara pernikahan. Longsor besar yang terjadi akibat hujan deras membuat Diyatno bersama beberapa warga lainnya tidak sempat menyelamatkan diri.
Hingga Kamis siang, data resmi mencatat bahwa bencana longsor ini telah merenggut 22 nyawa. Selain itu, terdapat 13 orang yang mengalami luka-luka, sementara lima orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Tim SAR gabungan terus berupaya melakukan pencarian intensif di empat lokasi utama yang terdampak longsor. Kendati menghadapi tantangan berupa medan yang sulit dan cuaca yang kerap tidak bersahabat, upaya pencarian tetap dilanjutkan demi menemukan korban yang masih belum ditemukan.