HERALDSULBAR.COM, JAKARTA — Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, membantah rekaman suara yang beredar di media sosial adalah miliknya.
“Itu bukan suara saya,” tegasnya, seperti dikutip pada Selasa, 21 Januari 2025.
Satryo juga membantah kebenaran rekaman yang menunjukkan dirinya diduga sedang mengkritik jaringan air kepada pegawai rumah dinasnya.
Sebelumnya, sebuah rekaman suara yang diklaim sebagai suara Menteri Satryo beredar luas. Dalam rekaman itu, terdengar seseorang yang marah dan memarahi seorang pekerja di rumah dinas Widya Chandra karena air di rumah tersebut mati.
“Kamu sengaja ya biar air di rumah ini mati?” ucap suara dalam rekaman yang diklaim milik Menteri Satryo.
Pekerja yang dimarahi itu terdengar meminta maaf, “Mohon maaf Pak. Demi Allah, saya mohon maaf, saya benar-benar meminta maaf lagi.”
Dalam rekaman, juga terdengar suara benda dilempar, dan narasi dalam video menyebutkan adanya dugaan pemukulan serta pelemparan barang ke arah korban.
Orang yang diduga sebagai Menteri Satryo kemudian melanjutkan, “Air tadi hidup, tiba-tiba mati. Kamu diam saja. Tidak bertanggung jawab sama sekali. Ini sengaja kan?”
Pekerja tersebut mengakui kesalahan karena tidak mendampingi timnya yang bertugas.
“Saya tahu salah saya karena tidak mendampingi anak buah saya bekerja. Tadi Ricky (pekerja) mengatakan kalau sudah beres dan aman,” jelas pekerja tersebut.
Namun, suara dalam rekaman kembali menuduh dengan keras, “Tukang bohong kamu, lu sengaja kan bikin air di rumah ini mati?”
Meskipun pekerja itu terus meminta maaf dan memberikan penjelasan, termasuk alasan ketidakhadirannya karena harus merawat istrinya yang baru selesai menjalani operasi, suara tersebut tetap menyampaikan tuduhan.
“Saya akui, salah saya tidak mendampingi tim karena saya harus membantu istri saya yang baru selesai operasi kuret dan jahitannya masih basah,” ujar pekerja itu dengan nada rendah.
Satryo Soemantri dengan tegas menyatakan bahwa suara dalam rekaman tersebut bukan miliknya dan bahwa tuduhan tersebut tidak benar.