HERALDSULBAR.COM — Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memberikan tanggapan terkait rumor bahwa Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, sedang mempertimbangkan merelokasi sebagian warga Jalur Gaza Palestina ke Indonesia.

Isu ini pertama kali diungkap oleh seorang pejabat dari tim transisi pemerintahan Trump, yang akan dilantik pada Senin (20/1/2025) waktu Washington D.C.

Juru Bicara Kemlu RI, Rolliansyah (Roy) Soemirat, menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak memiliki informasi terkait usulan tersebut. “Pemerintah RI tidak pernah mendapat informasi apa pun mengenai hal ini,” ujar Roy dalam pernyataan resmi pada Senin (20/1).

Usulan Relokasi Sementara Warga Gaza

Menurut laporan NBC News, tim transisi Trump sedang mengevaluasi berbagai opsi untuk mendukung rekonstruksi Gaza setelah agresi militer Israel yang berlangsung selama lebih dari 15 bulan sejak Oktober 2023. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah relokasi sementara bagi sebagian dari sekitar dua juta warga Palestina. Dalam laporan tersebut, Indonesia disebut sebagai salah satu negara potensial yang dapat menjadi lokasi relokasi sementara.

“Pertanyaan tentang bagaimana membangun kembali Gaza masih belum terjawab, selain ke mana sekitar dua juta warga Palestina dapat direlokasi sementara. Indonesia, misalnya, adalah salah satu lokasi yang sedang dibahas untuk beberapa dari mereka,” demikian isi laporan NBC News yang mengutip pejabat transisi Trump.

Krisis di Jalur Gaza

Jalur Gaza mengalami kehancuran besar akibat agresi militer Israel yang menargetkan warga sipil, rumah, fasilitas kesehatan, tempat ibadah, dan sekolah. Kondisi ini menimbulkan kebutuhan mendesak untuk rekonstruksi, namun proposal Trump terkait relokasi memicu kontroversi.

Negara-negara di kawasan Timur Tengah secara konsisten menolak menerima pengungsi Palestina, dengan alasan kekhawatiran akan krisis pengungsi baru. Di sisi lain, banyak warga Palestina khawatir mereka tidak akan diizinkan kembali ke Gaza jika meninggalkan wilayah tersebut.

Langkah Diplomatik Tim Trump

Utusan khusus Timur Tengah dari tim transisi Trump, Steve Witkoff, dijadwalkan mengunjungi Gaza untuk memantau perkembangan dan mencari solusi rekonstruksi.

“Ingat, ada banyak pihak, baik dari Hamas maupun sayap kanan Israel, yang berusaha menggagalkan kesepakatan ini,” kata seorang pejabat transisi Trump.

Pejabat tersebut menambahkan bahwa kunjungan Witkoff bertujuan untuk memahami situasi langsung di Gaza, bukan hanya berdasarkan laporan dari Israel. “Anda harus melihatnya, Anda harus merasakan,” imbuhnya.