HERALDSULBAR, JAKARTA – Minggu pagi yang tenang itu tiba-tiba berubah muram. Angin membawa kabar duka yang mengguncang hati banyak orang, sebuah perpisahan yang tidak pernah disangka-sangka. Brigjen Pol (Purn) Yusri Yunus, seorang tokoh yang mengabdikan hidupnya untuk negara, telah menutup lembar terakhir perjalanan hidupnya pada usia 58 tahun.
Yusri Yunus lahir di Polewali Mandar, 21 Desember 1966. Tanah kelahirannya adalah saksi awal dari langkah panjang seorang anak bangsa yang penuh dengan dedikasi. Sejak lulus dari Akademi Kepolisian tahun 1991, ia menapaki jalur pengabdian dengan hati yang teguh. Dalam balutan seragam cokelat kebanggaan, ia berdiri sebagai lambang keadilan, ketegasan, dan semangat pelayanan.
Karier panjangnya membawa nama Yusri Yunus ke berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya. Setiap langkahnya, setiap kata yang terucap dari bibirnya, menjadi cerminan kepemimpinan yang penuh tanggung jawab. Sebagai Dirregident Korlantas Polri, ia dikenal tak hanya sebagai perwira yang cakap, tetapi juga manusia yang memegang nilai-nilai luhur dalam setiap tindakannya.
Namun, di balik semua itu, Yusri Yunus adalah seorang suami yang mencintai keluarganya, seorang ayah yang menjadi panutan, dan seorang teman yang selalu siap mendengarkan. Ia menjalani hidupnya dengan keseimbangan yang sederhana, meski gelar dan pangkat terus bertambah.
Kepergian Yusri Yunus meninggalkan duka mendalam di hati keluarga besar Polri dan masyarakat. Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Karo Penmas Divhumas Polri, dengan lirih menyampaikan doa dan harapan untuk almarhum.
“Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Semoga Almarhum khusnul khotimah, diampuni segala dosa-dosanya, dan diterima amal ibadahnya,” ucapnya dengan penuh haru.
Hari itu, takdir membawa Yusri Yunus kembali kepada Sang Pencipta. Namun, jejak langkahnya takkan hilang begitu saja. Setiap tindakan yang ia lakukan, setiap kebijakan yang ia buat, adalah warisan yang akan terus dikenang oleh mereka yang pernah mengenalnya.
Dalam isak tangis yang tak mampu dibendung, doa-doa mengalir seperti sungai yang tak henti-hentinya menyejukkan. Yusri Yunus, sang putra terbaik Polewali Mandar, kini beristirahat dalam damai, membawa serta doa dan cinta dari mereka yang ia tinggalkan.
Selamat jalan, Brigjen Pol (Purn) Yusri Yunus. Di mata dunia, engkau adalah pemimpin. Di hati kami, engkau adalah inspirasi. (*)