HERALDSULBAR.COM, POLMAN – Di tepi pantai Mampie, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) menghadapi ancaman serius.
Lahan lahan perkebunan yang dulu subur kini sudah berada di laut. Pohon kayu dan kelapa yang berjejer rapi sudah mulai bertumbangan
Fenomena ini tanah tergerus kerasnya ombak sudah berlangsung dari tahun. Air laut semakin mendekati pemukiman warga setempat,
tanpa tindakan berarti dari pemerintah kabupaten.
“Jika tidak ada pembangunan pencegah abrasi kemungkinan besar paling lama 6 tahun ke depan sebagian besar daratan pemukiman warga hilang, jika kita melihat kondisi abrasi setiap tahunnya terjadi saat ini,” ucap warga Mampie, Muhammad Yusri.
Ketua Komunitas Sahabat Penyu ini mengaku ancaman serius bagi daratan pemukiman warga karena abrasi Mampie itu habis antara 10 hingga 15 meter setiap tahunnya.
“Abrasi Pantai Mampie dari tahun ke tahun itu sudah menghabiskan setengah dari daratan yang tersisa hari ini, bahkan masih ada yang dibayar pajaknya justru sudah jadi lautan,” ucapnya.
Kata Yusri sapaan akrabnya, sebagain sudah ada pemecah ombaknya namun masih panjang yang belum ada pemecah ombaknya. Sehingga warga berharap agar pembangunan tanggul pemecah ombak segera dilanjutkan untuk mencegah abrasi setiat tahunnya terjadi. (*)
Penulis: Ahsan