HERALDKALTIM.COM — Jumriah (45), seorang ibu rumah tangga asal Parepare, Sulawesi Selatan, kini menghadapi keterbatasan dalam aktivitas sehari-harinya akibat obesitas parah. Berat badannya yang telah mencapai 200 kilogram membuatnya hanya bisa duduk atau merangkak untuk menjalankan tugas rumah tangga.
Peningkatan berat badan Jumriah mulai terjadi setelah menerima vaksin Covid-19 beberapa tahun lalu. Pada puncaknya, November 2024, Jumriah tidak lagi mampu berdiri karena kakinya tak sanggup menopang tubuhnya. Namun, ia tetap berusaha menjalankan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga, seperti mencuci pakaian dan memasak, meski harus dilakukan sambil duduk atau merangkak.
Melihat kondisi ini, pemerintah setempat berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dokter spesialis gizi, untuk membantu proses pemulihan.
“Semenjak terpapar Covid-19, beliau semakin jarang keluar rumah. Menurut informasi yang kami terima, setelah vaksinasi, beliau merasakan ada peningkatan berat badan yang signifikan. Hal ini menyebabkan Jumriah semakin malas bergerak (mager), sehingga obesitas yang dialaminya semakin parah,” jelas Camat Soreang, Awalluddin, pada Rabu (8/1/2024).
Upaya Jumriah untuk menurunkan berat badan, seperti menjalankan puasa Senin-Kamis dan Puasa Daud, belum membuahkan hasil signifikan. Sebaliknya, berat badannya terus meningkat.
“Menurut informasi yang kami terima, saat ini berat badan beliau sudah mencapai lebih dari 2 pikul, atau sekitar 200 kilogram setelah melakukan vaksin Covid-19. Secara medis, beliau harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut, seperti USG, karena ada indikasi obesitas yang sangat parah,” ujar Awalluddin.
Selain itu, pemeriksaan awal melalui video call dengan dokter mengungkapkan adanya cairan yang keluar dari pusar Jumriah, yang dikhawatirkan menandakan masalah serius pada organ dalam tubuhnya.
“Setelah video call dengan dokter, diperlihatkan ada cairan yang keluar dari pusar. Ini yang kami khawatirkan karena bisa jadi ada gangguan pada organ dalam tubuhnya,” tambahnya.
Dalam koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat, rencananya Jumriah akan segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Mudah-mudahan hari ini, atau paling lambat besok, kita sudah bisa membawanya ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut,” tegas Camat Awalluddin.
Dengan perawatan yang tepat, diharapkan Jumriah bisa sembuh dari obesitas dan kembali menjalani aktivitas normal sehari-hari.