HERALDSULBAR.COM – PSM Makassar dikabarkan dijatuhi sanksi pengurangan 3 poin di akhir putaran pertama Liga 1 2024/2025 ini. Kemenangan PSM Makassar atas Barito Putera di pekan ke-16 Liga 1 2024/25 juga dianulir.
Hal itu dilihat dari situs resmi Liga Indonesia Bari (LIB), Senin, 30 Desember 2024. Di situ terlihat PSM Makassar kalah dari Barito Putera 0-3.
Dengan demikian, PSM Makassar terjun di peringkat 12 klasemen Liga 1 2024/25 dengan 21 poin, kehilangan 6 poin atas pengurangan dan kemenangan PSM dianulir.
Seyogyanya poin PSM Makassar 27 poin, sama dengan Persita Tangerang, Bali United dan Persik Kediri.
Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Karim tak menampik hal tersebut. Ia tak ingin berkomentar jauh soal hal itu. Sulaiman hanya mengatakan pihaknya akan melakukan konferensi pers dan menjelaskan secara detail.
“Nanti kita akan Preskon (konferensi pers) ya,” ujar Sulaiman dikutip di Herald Sulsel saat dikonfirmasi, Senin, 30 Desember 2024.
Saat ditanya waktu konferensi pers-nya, Sulaiman hanya menjawab. “Nanti di share link zoomnya,” tukasnya.
Diketahui, matchday ke-16 Liga 1 2024/2025 mempertemukan PSM Makassar vs Barito Putera di Stadion Batakan, Minggu, 22 Desember 2024. Tim tuan rumah Juku Eja menang tipis dengan skor 3-2.
Sebagaimana diketahui, insiden kontroversial mencoreng kemenangan PSM Makassar atas Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan, Minggu, 22 Desember 2024, PSM mengalahkan Barito dengan skor 3-2.
Namun, aksi di menit-menit akhir membuat kemenangan ini terancam dianulir karena Juku Eja diketahui memainkan 12 pemain di lapangan. Gol dari Aloiso Neto (2 gol) dan Nermin Haljeta membawa PSM unggul atas gol balasan Barito yang dicetak Beri Santoso dan Alhaji Gero.
Namun, drama terjadi pada injury time babak kedua. PSM melakukan pergantian tiga pemain sekaligus di menit ke-90+7, yang kemudian memicu kekacauan jumlah pemain di lapangan, hingga menjadi 12 orang.
Tanggapan PSM Makassar
PSM Makassar turut buka suara terkait insiden memainkan 12 pemain di menit akhir saat melawan Barito Putera. Manajemen PSM beranggapan hal tersebut sesuai dari arahan perangkat pertandingan.
Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim mengatakan, insiden memainkan 12 pemain terjadi saat PSM melakukan 3 pergantian pemain secara bersamaan pada menit terakhir pertandingan, tepatnya di menit 90+7. Pergantian pemain ini memanfaatkan slot pergantian yang terakhir.
“Kemudian prosedur selanjutnya adalah menyerahkan form pergantian pemain kepada wasit cadangan,” ujar Sulaiman dalam keterangannya, Minggu 22 Desember 2024.
Setelah form pergantian pemain diserahkan, kata Sulaiman, wasit cadangan kemudian juga mengecek tiga pemain tersebut. Hal tersebut untuk memastikan ketiga pemain tersebut terdaftar dalam Daftar Susunan Pemain (DSP) pertandingan.
“Setelah itu dilakukan, prosedur selanjutnya sudah menjadi kewenangan atau ranahnya perangkat pertandingan alias wasit, Dalam hal ini adalah wasit yang memimpin pertandingan dan wasit cadangan. Keduanya yang mengatur keluar dan masuknya pemain pengganti dan yang diganti,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sulaiman menjelaskan, dalam insiden PSM Makassar Vs Barito Putera, pemain pengganti PSM masuk ke dalam lapangan berdasarkan arahan dari wasit cadangan. Begitu pun juga pemain yang digantikan.
“Tentu saja mengikuti arahan dari wasit utama dimana pada keadaan tersebut menetapkan play on sehingga pemain tidak dapat dan tidak diminta oleh wasit utama untuk meninggalkan lapangan,” pungkasnya.
Protes Barito Putera
PSM Makassar yang memainkan 12 pemain di menit akhir memantik reaksi Barito Putera untuk mengajukan protes. Insiden itu bahkan sampai menimbulkan ketegangan setelah pertandingan berakhir.
“Setelah ini akan menuliskan surat resmi (protes) saja. Itu urusan manajemen,” kata Pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan dalam sesi konferensi pers usai laga, Minggu, 22 Desember 2024.
“Kenapa tadi ada sedikit ribut, di situ terjadi satu pelanggaran dari pasal pertandingan. Apabila seorang pemain yang tidak sah bermain dalam pertandingan resmi maka timnya akan dijatuhkan sanksi, kalah 3 poin,” tambahnya.
RD menilai, PSM yang bermain 12 pemain merugikan timnya. Sebab menurutnya, di momen tersebut Barito Putera memiliki kans besar untuk mencetak gol sekaligus menyamakan skor menjadi 3-3.
“Kita masih punya momentum bagus di menit-menit akhir. Kita mempunyai freekick, mempunyai corner kick dan possibility kita membuat gol masih tinggi,” tukasnya. (war/ss)
Penulis: Nurjannah