HERALDSULBAR.COM – Anggota DPRD Kabupaten Mamasa, Reskianto Taulabi, mengaku prihatin melihat kondisi jembatan lapuk mengakibatkan puluhan siswa tercebur ke sungai. Ia pun berharap pemerintah memberikan perhatian terhadap infrastruktur yang berisiko membahayakan keselamatan warga/l, terutama anak-anak yang setiap hari melintasi jalur ini untuk bersekolah.

“Kami berharap agar pemerintah untuk segera memberi perhatian khusus agar bisa mendapat respon cepat mengingat jembatan ini merupakan akses utama yang sangat dibutuhkan warga, pembangunan jembatan tersebut sangat diharapkan oleh masyarakat untuk dimanfaatkan lembali baik dari anak sekolah maupun warga sekitar,” kata Reskianto, Rabu 9 Oktober 2024.

Menurutnya, peristiwa ini membuat sejumlah siswa harus dilarikan ke Puskesmas lantaran mengalami luka saat jembatan ambruk.

“Saat anak sekolah melintas di jembatan tersebut tiba tiba jembatannya ambruk, mereka harus kehilangan tas yang berisi alat tulis sekolah, bahkan dua diantaranya harus dilarikan kepuskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis karena mengalami luka ringan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, saat mendengar peristiwa tersebut, ia langsung bergerak menuju lokasi untuk melihat kondisi jembatan yang sudah lapuk termakan usia. Jembatan ini dibangun sekitar tahun 2002 lalu.

“Ada jalan alternatif yang menghubungkan Minanga dan Dusun Tadisi, tetapi jaraknya begitu jauh, warga menyebut akses itu merupakan akses utama bagi mereka yang akan bepergian bagi anak sekolah dan akses untuk ke lahan pertanian dan tempat ibadah,” jelasnya.