HERALDSULBAR.COM, MAMASA – Kemarau panjang yang terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), mengakibatkan kekeringan lahan pertanian warga.
UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) pun melakukan penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI) El Nino. Penanganan dilakukan di sawah milik Kelompok Tani (Poktan) di Desa Rambu Saratu, Kecamatan Mamasa, Mamasa , Sulbar, Rabu, 2 Oktober 2024 kemarin.
Penanggung Jawab Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Minake, Mamasa, Arwan mengungkapkan, saluran irigasi milik Poktan di desa tersebut mengalami kerusakan. Sehingga, petani hanya memanfaatkan aliran sungai sebagai sumber air. Sungai itu berjarak sekira 10 meter.
“Namun dua bulan terakhir ini, Kabupaten Mamasa mengalami kemarau panjang (Fenomena El Nino) yang mengakibatkan lima Hektar pertanaman sawah varietas Mekongga dan Inpari 32 dengan umur tanaman 50-70 HST terdampak kekeringan,” kata Arwan.